Serah Terima Jabatan di Kemendikbudristek: Nadiem Makarim Lepas Amanah ke Tiga Menteri Kabinet Merah Putih

"Serah Terima Jabatan di Kemendikbudristek: Nadiem Makarim Lepas Amanah ke Tiga Menteri Kabinet Merah Putih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja melaksanakan acara serah terima jabatan (sertijab) dan pisah sambut antara Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Nadiem Anwar Makarim, dengan tiga menteri di Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro, serta Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Acara tersebut berlangsung pada Senin (21/10) di Plaza Insan Berprestasi, Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta.

Dalam acara ini, Nadiem berpamitan seraya menyerahkan mandat untuk mengelola pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi kepada ketiga pemimpin baru. Sepanjang masa jabatannya, kebijakan Merdeka Belajar yang diinisiasi sejak 2020, menjadi pilar utama dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kebijakan ini mengusung prinsip pendidikan yang berpusat pada peserta didik, sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara, dan menekankan pentingnya penguatan karakter serta keberagaman.

Nadiem juga menyoroti upayanya dalam memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu melalui teknologi. Hal ini bertujuan agar pencapaian target pendidikan lebih cepat terpenuhi, termasuk di bidang pendidikan tinggi, riset, dan teknologi yang bertujuan meningkatkan keterkaitan pendidikan dengan dunia kerja.

Pada bidang kebudayaan, Nadiem menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia sesuai mandat UU Pemajuan Kebudayaan. Program-programnya difokuskan untuk menjadikan kebudayaan sebagai pendorong ekonomi melalui pelestarian museum dan situs budaya.

Ia juga berterima kasih atas kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, kepala sekolah, guru, dan komunitas pendidikan, yang bersama-sama menghadapi tantangan pandemi Covid-19. Kolaborasi ini dinilai berhasil mencegah dampak “learning loss” dan meningkatkan jumlah anak yang mencapai kompetensi dasar literasi dan numerasi.

“Kami berharap kebijakan yang berdampak baik dapat dilanjutkan dalam pemerintahan mendatang. Apapun nama kementeriannya, kita semua bergerak dalam visi dan misi yang sama untuk memastikan seluruh anak Indonesia memperoleh pendidikan berkualitas serta untuk memajukan kebudayaan dengan tata kelola yang akuntabel dan berintegritas tinggi,” kata Nadiem.

Pada kesempatan itu, Nadiem juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para guru, dosen, tenaga kependidikan, dan pegiat seni budaya sebagai ujung tombak pelaksanaan kebijakan. “Tanpa peran Bapak dan Ibu, kebijakan sebaik apapun tidak akan berdampak positif di lapangan,” lanjutnya, sambil menekankan bahwa meski jabatannya usai, banyak pekerjaan besar yang kini dilanjutkan oleh para menteri baru.

Acara pisah sambut ini menandai awal baru bagi Kemendikbudristek yang kini terbagi menjadi tiga kementerian yang dipimpin oleh tiga menteri yang ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto. “Dengan kepemimpinan mereka dan dukungan dari semua pihak, saya yakin sektor pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi akan terus berkembang,” tutup Nadiem.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras Nadiem Makarim dalam memajukan pendidikan melalui berbagai gagasan inovatif. “Kita akan menjaga hal-hal baik yang sudah dicapai dan memunculkan ide baru untuk masa depan pendidikan nasional. Dukungan dari seluruh keluarga besar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sangat penting dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas,” ujar Abdul Mu’ti.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, menyatakan komitmennya untuk segera bekerja. “Pendidikan tidak boleh terhenti oleh perubahan. Kita akan tetap bekerja sambil melakukan perbaikan, karena pendidikan adalah proses yang terus berjalan. Rekan-rekan di bidang pendidikan tinggi, riset, dan teknologi harus bersiap untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian,” ujar Satryo.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyatakan bahwa untuk pertama kalinya, kebudayaan menjadi fokus kementerian tersendiri, sehingga upaya pelestarian dan pemanfaatan budaya Indonesia akan lebih maksimal. “Budaya adalah harta kita. Harapannya, Indonesia bisa menjadi pusat budaya dunia,” ungkap Fadli Zon dengan optimis.